Selasa, 14 Februari 2012

Ringkasan Khotbah. Spiritual Formation

Dosa adalah menjawab "tidak" terhadap perintah Allah. Namun jawaban "tidak" tsb tidak pernah menggagalkan rencana Allah.
Yesus datang karena kita berdosa?
*To be like Christ: eksistansi kita sebenarnya ini. Inilah visi hidup orang kristen.
*Pengudusan đªή hidup suci itu total berbeda. Kudus artinya terpisah đªή unik. Yaitu kedudukan yang tidak sama dengan yang lainnya. Ini posisi, bukan moral, đªή bukan etika.
*Apa maksudnya "kudus"? Semuanya itu datang dari Allah. Kudus adalah bersifat pasif, karena pemberian dari Allah. Kudus berarti dipisahkan. Kudus bukan berarti karena saya berbeda, tapi karena saya dipisahkan bagi Allah. Kita menjadi milik Allah.
*Kudus: adalah suatu proses belajar menjawab "ya" kepada Tuhan.
*Kita adalah gambar Allah yang sedang diubahkan untuk menjadi gambar Kristus. Kristus adalah potret / gambar Allah yang sempurna. Waktu kita melihat, mendengar Kristus berarti kita sedang melihat đªή mendengar Allah. Kristus berkata, "Siapa yang melihat Aku, ia sedang melihat Bapa." Bahkan firman yang dari Kristus adalah bukan dari Yesus tetapi dari Dia (Bapa) yang mengutus Yesus.
*Barangsiapa berkata bagi dirinya sendiri, ia hanya mencari hormat bagi dirinya sendiri.
*Yesus Kristus kosong dari diriNya sendiri, đªή Ia diisi hanya oleh Allah saja.
*Terus belajar berkata tidak kepada diri sendiri. Ini namanya menyangkal diri. Makin seorang mengosongkan diri, semakin orang itu mampu berkata "ya" kepada Tuhan.
*Maka hidup kudus: berarti berkata "ya" kepada Tuhan. Maka syarat untuk mengikut Yesus adalah belajar menyangkal diri.
*"Mau ikut Aku? Sangkal dirimu. Pikul salib, lalu ikutlah Aku."
*Menjadi serupa dengan Kristus adalah proses yang berkelanjutan sampai kepada state of glory.
*Tujuan hidup kita: menjadi serupa dengan Kristus. Kita sudah berada dalam proses itu.
*Kita selalu berada dalam suatu ketegangan. Ingin bertumbuh menjadi Kristus namun tidak sampai-sampai. Kita bertumbuh dalam berpartisipasi pasif.
*Pertumbuhan rohani bukanlah prestasi rohani kita. Bukan kemahiran kita. Maka tidak ada yg namanya juara doa, juara rendah hati.
*Iman bukanlah suatu pertumbuhan seperti pertumbuhan biologis.
*Bertumbuh di dalam Tuhan: makin lama makin bergantung pada Tuhan.
*Tapi ada yang bicara: hanya prestasi dan kemahiran. Makin beragama makin suci.
*Pertumbuhan rohani: kita makin kecil, Allah makin besar. Makin aku rasa kosong, tidak ada apa-apanya. Makin bisa berkata: I am nothing, God is everything. Makin lama makin berasa saya tidak oke.
(Dikhotbahkan oleh Pdt.Yohan Candawasa- Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah).