Minggu, 29 April 2012

Ekonom Jenewa, Swiss


Pergerakan zaman kita pada saat ini sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang berkecimpung dalam pusaran konsep ekonomi. Ekonomi telah menjadi illah baru dalam abad ini, berdampingan dengan spirit New Ages dan Post Modern Era. Kaum spiritualis mengkonsentrasikan pikiran mereka pada gerakan Zaman Baru yang sebetulnya sama sekali tidaklah baru, sedangkan kaum praktikal lebih memilih memikirkan keuntungan apa yang dapat mereka peroleh dari disiplin ilmu yang mereka geluti. Sangatlah fatal apabila disiplin ilmu menjadi “budak” dari spirit “cinta uang.” Maka semua teori dicetuskan dan digerakkan dengan suatu motivasi: apakah pemikiran ini akan menghasilkan kekayan bagi saya atau tidak. Bila “iya” maka apapun caranya akan saya lakukan walau itu harus menjual Yesus. Bila tidak menguntungkan, lebih baik saya mencari cara lain dimana mayoritas berkumpul dan membuang uang mereka untuk suatu hal. Dan saya akan mencipta “hal” itu.” Ini bukanlah spirit orang kriten. Ini adalah cara pandang dunia untuk mengejar kekayaan.
            Orang Kristen harusnya memiliki suatu ketajaman dalam menganalisa zaman dan gerakan. Bila orang Kristen tenggelam di dalam arus yang menyesatkan, maka siapakah yang rela berdiri menyatakan kebenaran yang sesungguhnya?
            Teori ekonomi telah dipelopori oleh orang-orang yang bukannya bodoh dalam berlogika. Mereka memiliki teori yang mungkin mengagumkan. Namun hampir pasti menyesatkan dan berkontradiksi dengan kebenaran Firman Tuhan. Pergerakan dunia telah di topang oleh ekonom-ekonom non-kristen. Bahkan ateis. Dan kita tidak sadar, bahwa kita sedang berada di bawah pengaruh dan teori yang mereka anut. Bila kita tidak mau belajar tentang apa itu kebenaran Tuhan Allah, lalu mencoba berkecimpung dalam realita ekonomi, barang tentu kita akan kehilangan iman kita! Ini sangat serius!
            Satu dari dua spirit zaman yang begitu bobrok dan  tidak akan punah sampai Kristus datang adalah Ekonomi, yang satunya lagi adalah Psikology (anak tiri dari Filsafat). Namun saya belum akan membahas mengenai Psikologi.
            Ekonomi meneriakkan slogan “kepentingan bersama” yang berakhir pada “kepentingan saya.” Betapa ilmu ekonomi sungguh-sungguh dipakai iblis untuk menjadi alat bantu pengerusakan zaman dalam menelurkan semangat manipulasi dan berdusta. Adakah manipulator yang lebih canggih ketimbang seorang yang mengaku diri pahlawan, tapi tenyata adalah musuh yang busuk dan mematikan? Jikalau seseorang mengaku bahwa dia adalah teman kita, namun kemudian dia menusuk dari belakang, apakah orang ini pantas disebut teman? Atau lebih pantas disebut pendusta dan seorang yang licik? Ekonomi telah menjadi seorang teman yang menusuk dari belakang kepada mereka yang menganut teori tersebut.
            Dari beratus-ratus ekonom yang saya lihat, saya menemuklan seorang ekonom berkebangsaan Swiss (suatu bangsa yang sangat dipengaruhi oleh para Reformator), dia bernama Simonde de Sismondi. Apakah Teori yang dia keluarkan? Apakah telah mewakili kekristenan secara murni?
            Sismondi meneriakkan kesejahteraan umum sejujur-jujurnya. Namun toh, teorinya belum dapat dikatakan sebagai mewakili study Kristen yang sungguh terhadap disiplin ekonomi. Kesejahteraan umun bukanlah tujuan Final dalam iman Kristen. Walau goal ini telah diunggulkan oleh para pemikir yang handal. Kesejahteraan umum adalah utopia  yang saya rasa tidak akan terjadi dalam kehidupan di bumi ini. Kecuali saat Kristus datang kali berikutnya. Kesejahteraan umum telah menjadi goal para ekonom “suci” yang memikirkan hati nurani dalam berperilaku ekonomi. Namun tujuan mereka bukanlah tujuan yang Tuhan mau kita setting dalam hati kita. Kita diperintahkan Tuhan untuk melakukan segala sesuatunya “bagi Tuhan dan bukan bagi sesama.” Maka concern kita jangan terjebak pada akibat logis praktis pada masyarakat. Concern kita adalah pada hati yang mencari perkenanan Tuhan di dalam “menjadi serupa dengan Kristus.” Mungkinkah ekonom-ekonom semakin mirip dengan Kristus? Mungkin! Lalu apa tujuan menjadi serupa Dia dalam ekonomi? Tujuannya adalah: agar namaNya dimuliakan di dalam bidang yang sedang kita bicarakan, gumulkan, dan lakukan yaitu ekonomi. Siapa yang makhluk ekonomi lihat saat berinteraksi? Kita (sesama pemikir dan pelaku ekonomi). Siapa yang mereka puji dan muliakan? Tuhan yang mencipta kita! Bila orang Kristen telah mencapai standar ini dalam berperilaku ekonomi, maka Kristus akan semakin dimuliakan di tengah-tengah angkatan yang bengkok dan jahat ini.

            Saya akan membagi sedikit pemikiran Sismondi dalam kaitannya dengan ekonomi:
Simonde de Sismondi (Ekonom Jenewa, Swiss, 1773-1842)
·         1. Menulis buku New Principles of Political Economy (1819), Bagian pertama berbicara tentang masalah overproduksi dan rendahnya kemampuan konsumsi. Dia mengatakan bahwa semua kegiatan produksi tidak selalu proposional dengan permintaan konsumen. Jika konsumen tidak lagi memiliki kemampuan untuk membeli , maka terjadilah overproduksi (M D, hal 99).
·         2. Menurut Sismondi, ekonomi tidaklah dibangun dengan pendekatan matematik melainkan dibangun di atas study tentang manusia dan masyarakat. Ekonomi bukanlah suatu ilmu matematis,  melainkan suatu ilmu moral, ilmu yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan manusia. (M D hal 100).  Maka definisi ekonomi menurut Sismondi adalah suatu manajemen untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua orang. Ekonomi harus menciptakan kebahagian bagi manusia.
·         3. Sismondi mengkritik teori yang menyatakan bahwa barang haruslah diproduksi sebanyak mungkin dengan “harga semurah mungkin.” Karena bila harga barang menjadi murah, maka yang dikorbankan adalah kepentingan para pekerja. Ini adalah suatu ironi.
·         4. Teori Sismondi dikembangkan oleh John A. Hobson (1859-1942). Hobson berargumen bahwa: Indikator kesejahteraan social bukanlah diukur dengan uang, melainkan dengan suatu standar yang harus manusiawi. Karena apa gunanya pendapatan suatu Negara bertambah 13 kali lipat dari sebelumnya namun pendapatan itu didapat dari hasil perdagangan obat-obat terlarang dan perdagangan senjata.
·         Hobson mengatakan bahwa ekonomi sebagai ilmu, harus tunduk pada nilai atau etika. (M D, hal 104).
·         5. Teori Sismondi dan Hobson sebenarnya sudah lama dikemukakan oleh tradisi pemikiran filsuf Yunani  (Plato, Aristoteles) dan Thomas Aquinas, yaitu: seluruh warga Negara hendaknya terlibat didalam nasib yang sama, baik untung maupun malang.
·         Sismondi dipengaruhi oleh Adam Smith dalam hal: kesadaran bahwa pasar bebas harus dipengaruhi oleh konsep moral. Adam Smith mengkritik praktek ekonomi pasar yang pada nyatanya berlaku pada saat ini.

Kiranya kita dapat membangun suatu kubu bersama untuk meneriakkan arah dan spirit Perekonomian bagi Nama Tuhan boleh dimuliakan. Amin.

Face the Battle


One Night Before Face the Battle                                                                    Semarang Timur, 26 April 2012

Adakah pekik peperangan itu telah tiba? Adakah sangkakala tanda perang sudah dimulai, telah disuarakan?
Mengapakah engkau gelisah hai jiwaku? Tidak! Aku bukan gelisah karena besok akan berperang. Tetapi aku gelisah karena harus ada malam-malam dimana aku harus menunggu perang itu dimulai!
Seolah-olah bunyi kereta kuda sudah terdengar... Dan lengkingan kuda-kuda perang sudah bersaut-sautan... Padahal kuda-kuda masih tertidur. Dan kereta-kereta perang masih berselimut. Namun hatiku belum mengijinkan aku tertidur. Ia menanya padaku, "Sudahkah sepatumu kau siapkan dengan baik? Sudahkah senjatamu kau letakkan disampingmu? Sudahkan rompi bajamu kau letakkan dekat denganmu? Sehingga kapanpun terompet dibunyikan, kau bisa segera berlari menghampiri peperangan!" Aku terbaring sambil memeluk senjata di dadaku... Berharap pagi segera datang.

"Tuhan... Tuhan... Kasihanilah anak-anakMu... Temuilah mereka satu-persatu malam ini. Mereka yang akan mendengarkan SuaraMu besok, tangkaplah hati mereka ya Tuhan. Untuk Kau boleh simpan dan hidupkan oleh InjilMu... Ya... Hanya oleh Injil dan DarahMu saja, mereka siap dihidupkan kembali..."

Dari:
Kami yang berperang melawan kuasa kematian / maut.

Senin, 23 April 2012

Panggilan Hidup dan Kegelisahan

Siapa bilang: gelisah itu tidak perlu? Siapa bilang: orang yang gelisah adalah orang yang belum mapan? Siapa bilang: gelisah tak seharusnya terjadi dalam diri orang kristen? Justru orang yang tidak pernah gelisah tidak akan mengerjakan pekerjaan Tuhan! Justru orang yang selalu aman, tenang dan damai akan sangat sulit untuk diakai oleh Tuhan!
Saya tidak mengatakan bahwa orang yang Phlegmatik akan sulit dipakai Tuhan, tetapi seringkali Tuhan justru memakai mereka yang memiliki hati yang gelisah! Siapakah Martin Luther? Siapakah Augustinus? Siapakah Stephen Tong? Mereka adalah orang yang gelisah bagi pekerjaan Tuhan.
Apakah anda memiliki kegelisahan akan pekerjaan Tuhan? atau apakah anda hanya gelisah bila status quo anda diganggu?
Bekerjalah dalam kegelisahan yang suci! Gelisahkanlah hati yang tidak pernah gelisah bagi Tuhan! Karena seringkali dimana gelisah mu, disitulah panggilan hidupmu!
Engkau ingin mengetahui apa panggilan hidupmu? Tanyalah pada dirimu: dalam hal / aspek apakah aku gelisah (tidak rela / tidak terima) bila kebenaran Tuhan dipermainkan? Kiranya Tuhan menjawab pergumulan hidup saudara. Soli Deo Gloria.

Masa Muda dan Panggilan Hidup


Seorang muda harus mengerti apa panggilan hidupnya. Sangat disayangkan apabila seorang pemuda mengetahui siapa wanita yang harus ia cintai tetapi ia tidak mengetahui apa panggilan hidup pribadinya. Panggilan hidup sedemikian pentingnya sehingga tidak seharusnya seorang pria mencari pasangan hidup bila ia belum menemukan apa panggilan hidupnya.
Masa muda bukanlah masa dimana kita hanya perlu mencari “siapa yang akan kupilih untuk menjadi pasanganku.” Tetapi masa muda adalah saat dimana engkau harus memikirkan arti hidupmu. Betapa kasihannya seorang muda yang berpenampilan menarik, ganteng, borjuis, wangi, tetapi tidak pernah menangisi arti hidupnya. Orang yang tidak pernah menangisi makna hidupnya hanya akan ditangsi oleh orang lain, pertama-tama oleh orang tuanya (bila orang tuanya beres), kemudian kalayak ramai akan menangisi dia untuk kemudian menertawakan dia.
Masa muda bukanlah masa untuk bersenan-senang! Masa muda adalah masa untuk engkau menemukan siapa dirimu! Siapakah dirimu? Apakah engkau sudah mengenal dirimu? Apakah engkau mengerti apa arti hidupmu? Apakah engu tahu mengapa Tuhan mencipta engkau dan menempatkan engkau disini?
Mengetahui apa panggilan Tuhan bagi hidupmu adalah lebih utama dan lebih dahulu sebelum engkau mencari pasangan hidup. Bila engkau memberlakukan rumus ini secara terbalik, engkau hanya akan menemukan pasangan yang salah yang nantinya tidak akan pernah mendukung engkau di dalam mandat yang Tuhan percayakan kepadamu! Panggilan hidup bukanlah : apa yang kau senangi untuk kau lakukan! Justru panggilan hidup adalah: apa yang tidak kau senangi untuk kau lakukan namun engkau tahu bahwa Tuhan menginginkan saudara untuk melakukan hal itu.
Kiranya Tuhan menuntun hidup saudara semakin rindu memikirkan kehendak Tuhan dan menjalankannya dalam kehidupan anda. Immanuel.