Sabtu, 04 Juli 2009

Miskin bukanlah akar dari segala kejahatan



Dalam bukunya Rich Dad Poor Dad, Kiyosaki begitu mendorong pembacanya agar memilih untuk belajar pada ayah yang kaya daripada belajar pada ayah yang miskin. Ayah miskin berkata: cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Namun ayah kaya berkata: kurang uang adalah akar dari segala kejahatan. Manakah yang benar? Kiyosaki dengan jelas membela ayah kaya dan menghina ayah miskin.
Sebenarnya istilah ayah kaya dan ayah miskin hanyalah merupakan
simbol dari dua tuan dalam hidup manusia. Tuan yang satu begitu mencintai uang dan tuan yang lain begitu mencintai kerja keras. Maka dalam faktanya dua tuan ini tidak pernah akur. Mereka berjuang untuk memperebutkan posisi dalam hati manusia. Tanpa sadar Kiyosaki bukan hanya direbut hatinya oleh seorang tuan, tapi dengan sangat terbuka dan senang bila hatinya diisi oleh kepentingan tuan tersebut. Kiyosaki tergila-gila dengan ajaran ayah yang kaya. Sebelum ia membela mati-matian teori ayah kaya, ia sudah terlebih dulu mengetahui dan belajar dari ayah miskin. Dan saat ia mendengar teori ayah miskin, Kiyosaki sangat benci dan marah kepadanya karena tidak sesuai dengan maksud hati Kiyosaki. Maka, ia sudah mendengar teori yang satu, lalu menjadi tidak puas, dan kemudian mendengar tawaran yang lebih menggiurkan dari ayah kaya.
Seorang yang cukup peka akan segera tahu, siapakah sebenarnya simbol ayah miskin yang dimaksudkan. Simbol tersebut adalah karakter yang dimiliki Tuhannya orang Kristen. Maka sangat menyedihkan bila orang Kristen membaca buku ini lalu mengagung-agungkan teori Kiyosaki. Mereka yang mengagung-agungkan teori Kiyosaki, sebenarnya belumlah belajar apa-apa tentang iman Kristen.
Alkitab berkata, "Akar segala kejahatan ialah cinta uang (1 Timotius 6:10)." Inilah ayah miskinnya Kiyosaki, yang seharusnya adalah ayah kayanya orang beriman. Maka, kita berani meyimpulkan, bahwa untuk menulis buku Rich Dad Poor Dad, Kiyosaki membaca terlebih dahulu kebenaran Firman Alkitab, lalu karena ia tidak setuju dan membencinya, ia membuat teori untuk melawan dan melenyapkan kebenaran tersebut. Ia sedari dulunya adalah penentang kebenaran. Dan sekarang mau mengajak sebanyak mungkin orang untuk juga menjadi penentang kebenaran. Kalau bisa tidak hanya menjadi seorang penentang kebenaran tapi juga pelaku dan ateis.
Alkitab penuh dengan konsep dua ayah yang berlawanan atau dua tuan yang berlawanan, yaitu mamon dan Allah sendiri. Mamon maksudnya adalah uang. Yesus berkata, "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Matius 6:24)." Posisi Kiyosaki menjadi jelas, ia tidak mungkin mengasihi Allah dan mengasihi uang, ia harus memilih salah satu, dan yang ia pilih adalah uang.
Ketika Yesus Kristus hendak memulai pelayananNya, Ia dicobai iblis sebanyak 3 kali. Dan pada pencobaan yang ketiga iblis membawa Ia ke atas gunung yang tinggi dan menunjukkan kepadaNya segala kerajaan dunia dan kemegahannya. Dan meminta kepadaNya agar Ia menyembah iblis. Bila Yesus Kristus menyembah iblis sekali saja, maka iblis berjanji semuanya itu akan diberikan kepadaNya. Tapi Yesus dengan keras menolak.
Iblis sedari awal mau menggoncang identitas Yesus. Yesus yang disebut Anak Allah mau dibuat meragukan identitasnya sendiri oleh iblis. Iblis bertanya: benarkah Engkau Anak Allah atau bukan, sebab mungkinkah Anak Allah yang adalah Pewaris dari segala yang ada, bisa menjadi berkekurangan seperti ini? Mana mungkin Anak Allah tampil semiskin ini? Yang ada dalam benak iblis adalah bila Ia adalah Anak Allah, Ia harusnya tampil kaya dan penuh kegemerlapan. Tapi nyatanya tidak. Maka iblis mempertanyakan Yesus. Benarkah Ia Anak Allah, kalaupun benar Yesus adalah Anak Allah, pastilah BapaNya sangat jahat. Karena Bapa itu membiarkan AnakNya jatuh miskin. Atau jangan-jangan BapaMu adalah Bapa yang miskin, karena tidak bisa membuat Engkau kaya? Inilah yang dipertanyakan Iblis.
Dan dengan sangat tepat Kiyosaki menyatakan kesetujuannya dengan teori iblis. Yaitu bahwa hanya ayah kaya yang bisa membuat kita kaya. Ayah miskin hanya merepotkan dan membuat kita miskin saja. Maka ia mau membuang ayah miskin yang memiskinkan dia. Tapi sayang sekali ayah kaya itu bukanlah ayah yang benar-benar baik. Ayah kaya itu hanya kelihatannya saja baik, padahal jahat luar biasa. Ayah kaya menawarkan segala kekayaan dan kemegahan tapi meminta kita untuk tunduk menyembah dia. Dialah ayah kaya yang gila hormat. Mengapa gila hormat? Karena kehormatan sama sekali tidak pernah ia miliki. Sekarang ia dan teorinya mau menawarkan kekayaan kepada manusia asalkan ia sendiri disembah. Kalaupun manusia ragu untuk menyembah dia, ia akan rela bila manusia menyembah uang. Karena baginya menyembah ayah kaya dan menyembah uang adalah dua hal yang sama dan tidak berbeda. Ayah kaya, yaitu iblis dan teorinya, memiliki cara-cara untuk menjadi kaya. Dan setelah manusia ingin menjadi kaya, mau tidak mau manusia harus menyembah dia dan teorinya. Ini adalah akal yang sungguh licik dari ayah kaya. Sedangkan ayah miskin, yaitu Bapa kita di Sorga menginginkan kita hidup sederhana dan mampu menanggung kesulitan. Bapa kita menginginkan kita hidup dengan berjerih lelah dan berkeringat. Karena hidup yang berjerih lelah menyenangkan hatiNya. Dan Ia memiliki segala berkat yang baik bagi anak-anakNya. Sebenarnya kekayaan si ayah kaya adalah bentuk pinjaman dari Ayah miskin. Karena iblis tidak pernah menjadi pemilik mutlak terhadap dunia dan ciptaan, tetapi ia berani mengatakan bahwa dunia dan kemegahannya adalah miliknya. Sungguh hal ini sangat memalukan. Tapi ia rela melakukannya, demi dirinya sendiri disembah oleh orang-orang yang ingin menjadi kaya. Jika kita pelajari konsep hidup Kiyosaki, kita akan mengetahui bahwa dia bukan hanya orang yang ingin menjadi kaya, tapi juga ingin kaya dengan cara yang mudah yaitu dengan membuat uang bekerja bagi dia. Ini adalah dua konsep hidup yang jahat sekali. Pertama ia ingin kaya, kedua ia malas bekerja. Jadi Kiyosaki berpikir bagaimana manusia bisa menjadi kaya tanpa banyak bekerja. Ia sungguh-sungguh orang malas yang tamak. Lalu mau mengajak semua orang menjadi seperti dia. Jika ia kaya tapi sedikit bekerja, seharusnya kita bertanya: lalu siapa yang bekerja? Jawabannya adalah orang yang bodoh yang mau bekerja berjerih lelah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka yang tidak bekerja. Kalau semua orang hidup dengan semangat seperti ini, dunia kita akan menjadi dunia yang rusak sama sekali. Karena semua akan malas bekerja tapi ingin dapat uang banyak. Maka akhirnya manusia harus memilih untuk berjudi.
Tapi Bapa kita yang sepertinya miskin, tidak menghendaki kerusakan terjadi diantara ciptaanNya. Ia menghendaki kita bekerja dengan jujur, dengan sepenuh hati, dengan rela, bekerja sekuat tenaga seperti untuk Dia sendiri. Maka semua usaha kita di dunia akan ia senangi.
Dengan demikian menjadi orang yang sangat jahat sebenarnya mudah. Ia hanya perlu mempelajari sedikit kebenaran Firman di Alkitab, lalu melakukan semua kebalikan dari yang dinyatakan. Termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan uang.
By : Windra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar