One
Night Before Face the Battle Semarang Timur, 26 April 2012
Adakah
pekik peperangan itu telah tiba? Adakah sangkakala tanda perang sudah dimulai,
telah disuarakan?
Mengapakah
engkau gelisah hai jiwaku? Tidak! Aku bukan gelisah karena besok akan
berperang. Tetapi aku gelisah karena harus ada malam-malam dimana aku harus
menunggu perang itu dimulai!
Seolah-olah
bunyi kereta kuda sudah terdengar... Dan lengkingan kuda-kuda perang sudah
bersaut-sautan... Padahal kuda-kuda masih tertidur. Dan kereta-kereta perang
masih berselimut. Namun hatiku belum mengijinkan aku tertidur. Ia menanya
padaku, "Sudahkah sepatumu kau siapkan dengan baik? Sudahkah senjatamu kau
letakkan disampingmu? Sudahkan rompi bajamu kau letakkan dekat denganmu?
Sehingga kapanpun terompet dibunyikan, kau bisa segera berlari menghampiri
peperangan!" Aku terbaring sambil memeluk senjata di dadaku... Berharap
pagi segera datang.
"Tuhan...
Tuhan... Kasihanilah anak-anakMu... Temuilah mereka satu-persatu malam ini.
Mereka yang akan mendengarkan SuaraMu besok, tangkaplah hati mereka ya Tuhan.
Untuk Kau boleh simpan dan hidupkan oleh InjilMu... Ya... Hanya oleh Injil dan
DarahMu saja, mereka siap dihidupkan kembali..."
Dari:
Kami
yang berperang melawan kuasa kematian / maut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar