Jumat, 04 Maret 2011

Depresi Seorang Kristen

tidak semua manusia mengalami depresi. saya sangat yakin akan fakta ini. walaupun sangat mungkin semua orang pasti pernah mengalami stress. stress dan depresi berbeda. stress berkait dengan tertekan karena suatu alasan yang jelas dan tentunya ada jalan keluar instan. namun tidak demikian dengan depresi. depresi mampu membunuh jiwa seseorang. depresi mengundang seseorang untuk mengakhiri hidup! depresi sangat fatal dalam kondisinya. namun depresi bukannya tanpa harapan.
puji Tuhan, Alkitab kita dipenuhi oleh raksasa iman yang sedang depresi. mereka bukan hanya stress, karena kehilangan pulpen mahal, atau kehilangan cincin nikah. mereka begitu depress sampai minta mati. kabar baiknya mereka ada yang menolong. kabar buruknya adalah anda bukan mereka! mereka sudah melewati masa depresi,itu adalah kabar baik. anda belum melewati masa depresi,itu kabar buruknya. namun saudara sekalian, Tuhan tidak mencela engkau yang depresi, Tuhan bahkan dekat dengan anda-anda yang depresi. "Tuhan itu dekat dengan mereka yang patah hati, dan Ia menyelamatkan mereka dari segala kesesakannya."
depresi semakin akut ketika manusia seorang diri. banyak orang tidak tentu bisa menolong. karena banyak orang tidaklah depresi. hanya orang depresi yang mengerti orang depresi. hanya orang gila yang mengerti apa itu kegilaan. maka bohonglah kalau psikolog dapat menyembuhkan orang depresi. bohonglah kalau temanmu bisa memulihkanmu. Kekristenan tidak pernah mendorong engkau berpaling kepada ayahmu,ibumu, saudaramu, untuk menolongmu. Kekristenan menyarankan anda kembali kepada Tuhan. bagaimana caranya? itu yang saya belum ingin jawab segera. saya masih ingin meyakinkan anda, bahwa tidak akan ada orang yang sungguh-sungguh mau,bisa, dan rela menolongmu. engkau betul-betul sendirian. mengapa demikian? karena dalam masa depresi ini, Tuhan memang mau anda sendirian! untuk apa? itu yang harus anda gumulkan! maafkan kalau saya semakin membuat anda depresi. dengan memberi anda PR untuk memikirkan kehendak Tuhan dalam hidupmu. (bersambung...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar